PT MC PET Film Indonesia (MFI), bagian dari Mitsubishi Chemical Group (MCG), meresmikan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap bersama Xurya beberapa waktu lalu. Pemasangan PLTS Atap ini sejalan dengan target internal MFI, yaitu mengurangi sekitar 30% dari total emisi karbon yang dihasilkan hingga tahun 2030.
Penggunaan PLTS atap ini adalah bagian dari visi MFI untuk menjadi perusahaan KAITEKI global sejati dan pemimpin pasar pada industri Advance Film Sheet di Asia Pasifik pada tahun 2030 mendatang. Dalam visi tersebut, perusahaan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia secara berkelanjutan.
Bambang H. Sastrosatomo, Presiden Direktur PT MC PET Film Indonesia mengatakan, “Salah satu kebijakan dari MCG (Mitsubishi Chemical Group) adalah komitmen terhadap ramah lingkungan dan perubahan iklim secara global. Kami dari MFI menerjemahkannya sesuai dengan keadaan Indonesia dan perusahaan kami, yakni dengan membuat roadmap jangka menengah dimana target tahun pertama di tahun 2023 adalah salah satunya dengan instalasi PLTS. Dengan selesainya konstruksi dan instalasi PLTS ini, akan menjadi bagian penting secara strategis kontribusi MFI terhadap penurunan emisi karbon global”.
Philip Effendy, Vice President of Operations Xurya Daya Indonesia, mengatakan “Kami sangat bangga dapat terlibat dalam perjalanan MFI menuju perusahaan yang ramah lingkungan. PLTS Atap yang terpasang di pabrik MFI dipastikan memiliki kualitas terbaik yang mampu beroperasi hingga lebih dari 25 tahun kedepan. Hal ini akan menjadi salah satu momen penting untuk menggerakan para pelaku industri dan bangunan komersial untuk mulai berkontribusi dalam target Emisi Nol Bersih Indonesia pada tahun 2060 mendatang.”
Modul panel surya yang terpasang di pabrik MFI yang berlokasi di Cilegon, Banten ini berjumlah sebanyak 3510 buah atau setara dengan kemampuan menyediakan listrik untuk sekitar 1700 rumah. Sistem PLTS Atap Xurya yang beroperasi di pabrik MFI ini dapat menghasilkan energi bersih sebanyak lebih dari 2,4 juta kWh setiap tahunnya atau setara dengan penekanan emisi karbon sebesar 2,2 juta kilogram per tahun. Sebagai gambaran, besarnya penekanan emisi karbon ini setara dengan dampak positif penanaman lebih dari 29 ribu pohon.
Dikutip dari data Kementerian ESDM, hingga akhir 2023, total kapasitas pemasangan PLTS, baik PLTS atap maupun PLTS ukuran besar baru mencapai 573,8 megawatt (MW). Ini sangat disayangkan karena menurut kajian “Flexible Thermal Power Plant 2022” oleh Institute for Essential Services Reform (IESR), PLTS dapat menjadi salah satu solusi untuk mitigasi atau mengurangi risiko perubahan iklim di Indonesia.
Positifnya, perusahaan-perusahaan di Indonesia seperti MFI juga telah mulai berkontribusi dalam upaya mengatasi perubahan iklim tersebut. Di segmen PLTS atap sendiri, sudah lebih dari 150 perusahaan telah bermitra dengan Xurya dalam penggunaan PLTS atap untuk mengurangi ketergantungan mereka pada sumber energi konvensional yang tidak ramah lingkungan.
“Kami harap langkah MFI memasang PLTS atap ini bukan hanya membantu kami dalam mencapai target internal, namun juga dapat menginspirasi perusahaan-perusahaan lainnya untuk turut mendukung upaya mitigasi perubahan iklim,” tutup Bambang H. Sastrosatomo. (tek: Tri, foto: dok .Ist)
Comment here