News

TikTok Menjadi Lahan Subur Bagi Produsen Vape Untuk Berpromosi

vape

Aplikasi TikTok ternyata bisa menjadi alternatif bagi para produsen vape guna mengatasi sejumlah hambatan terutama dalam hal promosi. Hingga kini Amerika, negara-negara di Eropa dan berbagai negara lainya di dunia melarang iklan vape kepada siapa pun yang berusia di bawah 21 tahun.

Seperti yang dikutip dari vapingdaily.com , bahwa selama setahun terakhir di aplikasi yang sedang populer tersebut, sederet video telah muncul secara diam-diam memasarkan vape. Tayangan tersebut tidak hanya menunjukkan orang-orang yang melakukan vaping, tetapi juga secara eksplisit menyebutkan cara memesannya, bahkan mengatakan bahwa paket tersebut dapat dikirim secara diam-diam tanpa memerlukan bukti usia.

Videonya pun tidak hanya berasal dari akun resmi perusahaan, tetapi oleh penjual dan pengguna individu dengan disisipi tagar produk mereka. Bahkan satu tagar milik salah satu produsen vape ternama yang telah ditonton sekitar 624 juta kali sejauh ini.

TikTok adalah cara ideal bagi produsen vape untuk menjangkau demografis yang mereka dambakan, yaitu kaum muda. Dengan begitu banyak konten buatan pengguna yang diunggah ke aplikasi setiap hari, sulit bagi siapa pun untuk mengatur apa yang tampak bagi mata pemirsa, termasuk konten yang memasarkan perangkat vaping kepada siapa saja.

Sementara TikTok telah bersusah payah untuk menghapus jenis konten lain seperti disinformasi pemilu atau yang bersifat predator, namun konten vaping hingga kini tampaknya masih muncul di aplikasi. Juru bicara TikTok mengatakan bahwa mereka tidak mengizinkan konten terkait tembakau apa pun di aplikasi. Pihaknya juga berjanji untuk menghapus tembakau atau konten terkait vaping yang ditemukan atau dilaporkan.  (teks: Nov, foto: dok. Pixabay)

Comment here